Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menunjuk jenderal paling senior di Rusia, yakni Kepala Staf Umum Valery Gerasimov (67) untuk memimpin perang di Ukraina. Pemilihan ini menjadi yang paling dramatis dalam serangkaian perubahan komando senior sejak Rusia menginvasi pada bulan Februari.
Dilansir dari Bloomberg pada (13/1/2023), Jenderal Sergei Surovikin, yang menjabat sejak Oktober, akan menjadi salah satu deputi Valery. Kemudian, Oleg Salyukov, Kepala Angkatan Darat, dan Alexei Kim, Wakil Kepala Staf Umum, juga akan menjabat sebagai deputi.
Siapa sosok Valery Gerasimov ?
Dilansir dari Aljazeera, Valery memulai karir militernya pada tahun 1977 dan menjabat sebagai komandan selama perang Chechnya kedua.
Kemudian, Valery ditunjuk sebagai kepala staf umum dan wakil menteri pertahanan oleh Putin pada 9 November 2012, tiga hari setelah sekutu lama Putin, Sergey Shoigu, diangkat menjadi menteri pertahanan.
Masing-masing orang memegang salah satu dari tiga koper nuklir yang dapat memerintahkan serangan nuklir Rusia.
Baca Juga
Valery memiliki peran kunci dalam perebutan Krimea oleh Rusia dari Ukraina pada tahun 2014 dan dalam dukungan militer Rusia yang mengubah permainan untuk Presiden Bashar al-Assad dalam perang Suriah.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memberikan sanksi kepadanya sehari setelah invasi ke Ukraina, dengan mengatakan bahwa dia adalah salah satu dari tiga orang senior Rusia bersama Putin yang secara langsung bertanggung jawab atas perang tersebut.
Namun demikian, Valery terkadang berbicara dengan Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan AS.
Valery lahir pada 8 September 1955 di Kazan, naik pangkat dari pasukan tank Rusia hingga lulus pada tahun 1997 dari Akademi Militer Staf Umum.
Kemudian, Valery terlibat langsung dalam perencanaan invasi ke Ukraina pada 2022, hingga akhirnya pada 2023 Valery ditunjuk untuk memimpin perang di Ukraina.